Chip Analog AI Accelerator akan mempercepat awal mula teknologi AI ke dalam perangkat tertanam yang selama ini sulit dilakukan.
Toshiba telah menemukan chip akselerator AI analog berdaya sangat rendah untuk sistem tertanam. Teknologi ini melakukan operasi akumulasi berlipat, yang melaporkan sebagian besar operasi jaringan saraf. Ini menggunakan satu-satunya daya seperdelapan dari rangkaian digital saat ini. Chip tersebut memperkenalkan teknologi AI ke dalam sistem tertanam yang beroperasi dengan daya baterai, pemanen energi, atau daya nirkabel jarak jauh.
Perhatian teknologi AI tidak hanya mencakup pemrosesan gambar tetapi semua bidang seperti mesin industri, kedokteran dan perawatan kesehatan, perangkat konsumen seluler, dan perangkat Internet of Things.
Masalah Interaksi antara AI dan Sistem Tertanam
Dalam AI berbasis cloud, sensor dan jaringan saraf berbasis cloud memerlukan komunikasi kabel dan nirkabel berkecepatan tinggi untuk menganalisis sejumlah besar data sensor dari perangkat yang disematkan. Terkadang kecepatan komunikasi menciptakan penghalang untuk pengenalan AI. Biaya perangkat keras dan konsumsi daya juga menjadi masalah untuk pengenalan AI ke perangkat yang disematkan.
Fitur Analog AI Accelerator Chip
Chip tersebut menggunakan teknologi sirkuit analog domain fase baru. Teknologi Toshiba menggunakan domain fase dari sirkuit osilasi untuk operasi akumulasi berlipat, yang tidak digunakan secara normal. Teknologi Toshiba menggunakan waktu dan frekuensi osilasi dengan mengendalikannya secara dinamis. Sehingga mampu memproses operasi perkalian, penjumlahan, dan memori yang secara konvensional diproses oleh rangkaian digital individual. Oleh karena itu, ini membantu mengurangi konsumsi daya hingga seperdelapan sirkuit digital dengan area yang sama.
Penerapan chip akselerator Ai untuk pemrosesan inferensi di jaringan saraf untuk pengenalan gambar dan deteksi anomali berhasil ditunjukkan oleh Toshiba.