Sebuah tim peneliti di 'Georgia Institute of Technology' telah menghasilkan sensor-in-a-chip non-invasif yang merekam detail detak jantung, tingkat pernapasan, dan suara paru-paru. Ia bahkan melacak aktivitas fisik pemakainya, seperti berjalan. Sinyal dicatat secara sinkron, berpotensi memberi petugas layanan kesehatan gambaran rinci tentang jantung dan paru-paru pasien.
Chip berukuran ladybug bertindak sebagai stetoskop elektronik berteknologi tinggi yang dikombinasikan dengan akselerometer dan disebut mikrofon kontak akselerometer. Ini mendeteksi getaran yang masuk dari dalam tubuh sambil menyaring suara-suara yang mengganggu dari luar inti tubuh seperti suara udara. Suara yang dihasilkan dianalisis untuk mendapatkan informasi rinci tentang pasien.
Perangkat sensitif terhadap suara yang datang dari dalam tubuh dan menangkap getaran yang berguna bahkan melalui pakaian. Chip tersebut memiliki dua lapisan tipis silikon yang mengapit celah 270 nm, masing-masing membawa tegangan kecil yang memberinya kemampuan penginderaan. Getaran dari gerakan tubuh dan suara mengirimkan gelombang tekanan melalui chip yang membuat voltase berubah secara halus dan menghasilkan keluaran elektronik yang dapat dibaca.
Sensor adalah chip yang selaras dengan getaran dan di sebelahnya ada chip elektronik yang disebut sirkuit pengkondisian sinyal yang menerjemahkan sinyal chip sensor menjadi pembacaan berpola. Sementara chip itu diuji pada manusia, chip itu merekam berbagai sinyal dari cara kerja mekanis paru-paru dan jantung dengan sangat jelas. Tim berencana untuk memasang tiga sensor atau lebih ke pita dada untuk melakukan triangulasi sinyal, menentukan dengan tepat dari mana asalnya di dalam tubuh.
Chip disegel di dalam rongga vakum untuk menjaga arus udara agar tidak mengganggu getaran yang masuk. Ini mengurangi noise ke tingkat yang sangat rendah dan memberi sensor bandwidth yang sangat luas. Para peneliti menggunakan proses manufaktur yang dikembangkan di lab Ayazi yang disebut platform Harps + (poli rasio aspek tinggi dan silikon kristal tunggal) untuk produksi massal. Setelah itu, lembaran seukuran tangan dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan.