Para peneliti di Universitas Carnegie Mellon telah mengembangkan perangkat yang menggunakan banyak tali yang dipasang di tangan dan jari untuk mensimulasikan rasa rintangan dan benda berat. Makalah penelitian dinobatkan sebagai makalah terbaik oleh Conference on Human Factors in Computing Systems (CHI 2020).
Perangkat yang dipasang di bahu memanfaatkan string bermuatan pegas untuk mengurangi berat dan mengonsumsi lebih sedikit daya baterai. Sistemnya terjangkau dan ringan (kurang dari 10 ons) sehingga bisa dipakai pengguna dalam waktu lama tanpa repot. Retraktor bermuatan pegas serupa dengan yang terlihat pada gantungan kunci atau lencana ID digunakan sebagai pengganti motor. Ini membantu menjaga string tetap kencang dan menambahkan mekanisme ratchet yang dapat dikunci dengan cepat menggunakan kait yang dikontrol secara elektrik. Jumlah daya listrik yang diperlukan untuk mengaktifkan kait sangat sedikit, sehingga sistem ini hemat energi dan dapat dioperasikan dengan daya baterai.
Saat tangan pengguna berada di dekat dinding virtual, ini merangsang rasa menyentuh dinding dengan mengunci senar. Demikian pula, mekanisme string memungkinkan orang untuk merasakan kontur patung virtual, merasakan penolakan saat mereka mendorong furnitur, atau memberikan tos pada karakter virtual. Evaluasi pengguna terhadap perangkat multi-string ternyata lebih realistis daripada teknik haptic lainnya.
Setelah banyak jejak percobaan dengan sejumlah string berbeda dan penempatan string yang berbeda, disimpulkan bahwa memasang satu tali ke setiap ujung jari, satu di telapak tangan dan satu di pergelangan tangan memberikan pengalaman terbaik. Ia bekerja seperti sensor Leap Motion yang melacak gerakan tangan dan jari yang terpasang pada headset VR. Ketika merasakan bahwa tangan pengguna berada di dekat dinding virtual atau rintangan lain, ratchet akan terlibat dalam urutan yang sesuai dengan objek virtual tersebut. Saat orang tersebut menarik tangannya, kaitnya akan terlepas.
Sistem ini ideal untuk game dan pengalaman VR yang melibatkan interaksi dengan rintangan fisik dan objek seperti labirin. Selain itu, dapat digunakan untuk kunjungan ke museum virtual, di toko furnitur, dan di toko ritel yang tidak dapat dikunjungi setiap saat. Makalah ini telah diterbitkan dalam prosiding konferensi di Association for Computing Machinery's Digital Library. Diperkirakan bahwa versi yang diproduksi secara massal akan menelan biaya kurang dari $ 50.