- 1. Meningkatkan Jaminan Kualitas
- 2. Penggunaan Sensor Inventaris Cerdas
- 3. Penggunaan Drone untuk Mengelola Perkebunan
- 4. Otomasi
- 5. IoT memiliki Pertanian Presisi yang Ditingkatkan
- 6. Kolaborasi antara Pangan dan Stakeholder Pertanian
- 7. Transparansi Rantai Pasokan
- 8. Keamanan Pangan yang Lebih Baik
- 9. Peningkatan Efisiensi Operasional
Munculnya Internet of Things telah mengubah berbagai operasi industri menjadi lebih baik. Dengan kemampuan menyebarkan perangkat yang dapat mengukur, merekam, dan berbagi data, kami dapat dengan mudah membuat basis data data penting yang sangat besar. Analisis database ini melalui analisis bisnis dan pendekatan numerik memberi kami wawasan yang lebih baik tentang apa yang terjadi dalam proses tertentu. Internet of Things (IoT) dan Big Data telah memungkinkan manajer bisnis untuk memahami perilaku pelanggan, meningkatkan efisiensi dalam operasi bisnis, dan memahami tren pasar di antara banyak manfaat lainnya. Integrasi IoT di sektor pangantelah menghasilkan transformasi besar-besaran. Dengan meningkatnya kebutuhan untuk mempertahankan standar pangan yang tinggi, integrasi IoT dapat membantu meningkatkan keamanan pangan. Sebelumnya kita telah membahas berbagai platform cloud IoT dan aplikasinya di sektor Energi. Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana IoT yang dapat meningkatkan keamanan pangan dan mengubah industri makanan. Jadi, inilah beberapa cara untuk meningkatkan industri Makanan menggunakan IoT.
1. Meningkatkan Jaminan Kualitas
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat , lebih dari 20 miliar pon makanan ditarik oleh badan tersebut pada tahun 2018. Badan tersebut menarik kembali produk makanan ini karena mereka tidak memenuhi ambang standar keamanan pangan yang disyaratkan. Akibatnya, setiap perusahaan berjuang keras untuk memastikan makanan yang dipasok memenuhi standar yang ditetapkan. Namun, produsen makanan besar menggunakan agen logistik yang dapat membahayakan kualitas produk mereka. Banyak makanan dan minuman sensitif terhadap suhu, oleh karena itu, pengendalian yang wajar harus dilakukan untuk memastikan suhu dipertahankan pada tingkat yang sesuai. Kegagalan pengaturan suhu yang tepat dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang dapat membahayakan masyarakat. Untuk memberantas masalah makanan yang tidak aman, perusahaan menggunakantermostat pintar untuk terus memantau suhu produk yang diproduksi secara real-time. Pemantauan suhu secara waktu nyata berarti bahwa jika suhu produk turun di bawah standar yang ditetapkan, produk tersebut dikeluarkan dari peredaran untuk menjamin keamanan pangan. Sistem IoT terintegrasi dilengkapi dengan kode QR yang dapat dipindai pelanggan untuk mengonfirmasi keamanan produk. Hal ini menciptakan jaminan antara konsumen dan perusahaan manufaktur bahwa makanan tersebut aman untuk dikonsumsi.
2. Penggunaan Sensor Inventaris Cerdas
Penjual dan distributor makanan utama seperti Walmart menyimpan produk mereka di gudang. Ketika permintaan makanan meningkat, perusahaan-perusahaan ini mengisi gudang mereka dengan makanan ini untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Salah satu tantangan muncul karena sulitnya memantau pergerakan setiap produk secara real-time. Menjaga inventaris produk yang bergerak cepat ini menjadi tantangan karena ukuran gudang yang besar. Untuk meningkatkan efisiensi dalam manajemen inventaris, perusahaan menggunakan sensor sensitif tekanan untuk memantau stok. Sensor mengirimkan peringatan saat stok menipis. Perusahaan selanjutnya dapat mengintegrasikan Artificial Intelligence dengan IoT untuk memahami kebiasaan pembelian konsumen yang akan memudahkan dalam perencanaan masa depan.
3. Penggunaan Drone untuk Mengelola Perkebunan
Perkebunan besar mengintegrasikan IoT untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan. Salah satu tantangan dalam mengelola perkebunan adalah kebutuhan untuk terus memantau dan mengumpulkan data waktu nyata untuk memahami bagaimana kinerja tanaman tersebut. Para petani menggunakan drone untuk memantau sebagian besar lahan mereka dan mengumpulkan data waktu nyata untuk meningkatkan pengelolaan. Drone ini mengambil foto dan video yang membantu petani mengidentifikasi masalah cukup dini untuk diambil tindakan. Drone juga dilengkapi dengan sensor untuk mengumpulkan data cuaca yang selanjutnya dianalisis untuk memberikan wawasan tentang kinerja tanaman. IoT juga membantu dalam Sistem Irigasi Cerdas di mana tanaman disiram secara otomatis dengan merasakan kelembapan tanah.
4. Otomasi
Efisiensi sangat penting saat mengelola perkebunan. Para petani berupaya untuk menekan biaya operasional dan memaksimalkan keuntungan. Saat ini, petani mengadopsi traktor otonom untuk menghemat biaya operasional. Traktor otonom jarang terpengaruh oleh cuaca dan umumnya beroperasi dalam waktu lama, tidak seperti traktor yang dioperasikan oleh manusia. Traktor otonom dilengkapi dengan sistem kemudi otomatis yang memfasilitasi kontrol dan kinerja bahkan saat jarak pandang rendah. Traktor swakemudi memiliki akurasi yang tinggi saat menanam benih. Akurasi tinggi ini menghilangkan kesalahan manusia yang menyebabkan peningkatan ROI. Traktor otonom dapat dilengkapi dengan sensor canggih dan sistem GPRS. Sensor dan sistem GPRS ini dapat menawarkan layanan seperti mengumpulkan data kelembaban, memberikan info tentang kemajuan penanaman dan panen, dan memberikan rincian tentang hasil saat ini. Traktor otonom menghemat sekitar 50% dari biaya tenaga kerja.
IoT juga membantu mengotomatiskan penyimpanan inventaris. Sensor pintar dipasang di rak tempat mereka mengirim peringatan ketika stok komoditas turun di bawah level tertentu. IoT juga membantu mengotomatiskan proses pengaturan suhu di gudang, yang membantu menjaga keamanan makanan.
5. IoT memiliki Pertanian Presisi yang Ditingkatkan
Pertanian presisi adalah ide baru yang diadopsi oleh petani yang melibatkan penggunaan alat digital untuk mengidentifikasi dan menentukan parameter tepat yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas. Petani menggunakan alat digital ini untuk mengumpulkan data meteorologi dan faktor lain yang mempengaruhi produktivitas tanaman. Data yang dikumpulkan membantu petani mengidentifikasi tren yang membantu memprediksi dan merencanakan. Penggunaan IoT telah membantu petani menghindari kerugian setelah perubahan iklim yang merugikan.
6. Kolaborasi antara Pangan dan Stakeholder Pertanian
Keberhasilan sektor pertanian tergantung pada efektifitas kebijakan yang dibuat oleh para pemangku kepentingan. Kebijakan ini bergantung pada data yang dikumpulkan dari petani dan lapangan. IoT telah memfasilitasi pengumpulan data faktual yang dapat diandalkan oleh pemangku kepentingan dan membuat keputusan yang tepat. Data dari peternakan membantu produsen input pertanian untuk membuat input pertanian yang sesuai dengan menggunakan jumlah yang dibutuhkan berdasarkan faktor lingkungan yang ada. Selain itu, produsen input pertanian mendapatkan keuntungan dari data yang dikumpulkan oleh badan pengawas makanan. IoT telah memfasilitasi pengumpulan dan pembagian data yang efisien di antara para pemangku kepentingan terkait. Akses mudah ke data akan membantu dalam membuat kebijakan pangan yang sehat untuk meningkatkan keamanan pangan.
7. Transparansi Rantai Pasokan
Badan makanan harus meningkatkan transparansi dalam proses penanganan makanan. Mayoritas perusahaan multinasional mengimpor pangan dari berbagai negara. Meningkatkan transparansi dan keterlacakan meningkatkan kepercayaan dan kepercayaan pelanggan. Dengan meningkatnya permintaan produk pertanian organik, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan menggunakan tag RFID untuk memungkinkan pembeli melacak asal produk. Transparansi semakin memfasilitasi manajemen inventaris, pengurangan biaya operasional, dan waktu prospek yang lebih cepat. IoT membantu mengungkap kelemahan dalam proses rantai pasokan, yang memungkinkan produsen membuat perubahan yang sesuai untuk memenuhi standar yang diperlukan.
8. Keamanan Pangan yang Lebih Baik
Undang-Undang Modernisasi Keamanan Pangan diberlakukan pada tahun 2011 untuk membantu meningkatkan keamanan pangan di Amerika Serikat. Undang-undang ini menetapkan kebijakan dan standar yang diperlukan untuk memfasilitasi kepatuhan rantai pemasok dalam upaya meningkatkan keamanan pangan. Salah satu cara IoT memfasilitasi perusahaan untuk mencapai kepatuhan adalah melalui integrasi sensor pemantauan suhu waktu nyata untuk memfasilitasi manajemen rantai dingin. Perusahaan rantai pasokan makanan dapat memanfaatkan teknologi IoT untuk mematuhi peraturan keamanan pangan global yang ditetapkan. Perusahaan manufaktur dan pemrosesan makanan dapat menggunakan teknologi IoT untuk memastikan mereka mematuhi Analisis Bahaya dan Titik Kontrol Kritis (HACCP).
9. Peningkatan Efisiensi Operasional
Saat ini, 90% dari industri penting telah berinvestasi dalam IoT dan analitik data besar. Pemanfaatan teknologi pintar dapat meningkatkan profitabilitas rantai pasokan. Teknologi pintar telah memfasilitasi pemeliharaan prediktif dan pelacakan inventaris yang efisien. Teknologi pintar membantu dalam menyediakan data yang dapat ditindaklanjuti secara waktu nyata. Akibatnya, rantai pasokan menggunakan sensor untuk melacak suhu makanan, meningkatkan keamanan pangan, dan mengurangi kehilangan makanan. Sensor pintar meningkatkan efisiensi operasional dengan mengotomatiskan proses pelaporan kualitas makanan.